Minggu, 04/05/2014 03:16 WIB

Ketua Yayasan SMK Otomindo Cibubur Memindahkan Dana Bantuan Pemerintah Ke Rekening Yayasan Tahun 2013.

Penulis: Eltrapost
Jakarta - Eltrapost,
    Dana bantuan Pemerintah Pusat dan Provinsi DKI Jakarta yang diberikan ke SMK Otomindo adalah dana  untuk membantu biaya proses belajar mengajar di sekolah tersebut, dan pengelolaannya adalah otonomi Kepala Sekolah sesuai Juknis yang  telah ditentukan oleh pemberi Dana. Tetapi karena Dana yang masuk sangat Besar membuat Ketua Yayasan segera memindahkan Dana tersebut ke rekening pribadinya atau rekening yayasan.
    Setiap Tahun Dana Pemerintah  yang  diberikan Pemerintah Pusat dan Provinsi DKI Jakarta ke SMK  Otomindo berkisar Miliaran rupiah, dan dana ini ditransfer ke rekening khusus Sekolah di Bank DKI Cabang Otista . Penggunaan seluruh Dana  ini harus sesuai Juknis yang ditetapkan oleh Departemen P dan K dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dimana Dana ini tidak Boleh dipindahkan ke rekening manapun.
    Tetapi bagi Ketua Yayasan SMK Otomindo ini peraturan yang dikeluarkan Pemerintah tersebut bukan halangan baginya untuk memindahkannya ke rekening Pribadinya atau rekening yayasannya , karena dengan memaksa Kaseknya ikut bersama Dia ke Bank,  Dia berhasil tanpa halangan memindahkan Dana sebesar 1.2 miliar rupiah ke Rekening Pribadinya atau Yayasannya, demikian keterangan Sumber media ini sekitar awal April 2014 yang lalu  di Jakarta Timur, dimana sumber tidak bersedia memberi namanya hanya inisial RS saja.
    RS mengatakan, pada  8-Juli-2013 yang Lalu, sebagai Kasek SMK Otomindo saat itu di perintahkan  Ketua Yayasan  ikut bersamanya ke Bank DKI Jakarta Cabang Otista, sampai di sana sang Ketua memaksa  Dia untuk mencairkan seluruh Dana yang ada di rekening khusus Sekolah, karena takut kepada wibawa Ketua Yayasan ini mereka secara bersama mencairkan seluruh Dana ini, dan mereka memasukkan kedalam  kardus yang jumlah kardusnya lebih sepuluh saking banyaknya Dana tersebut, setelah itu  mereka membawa Dana tersebut ke Bank BRI Cabang Kramat Jati
    Besoknya setelah RS sadar bahwa Dana tersebut adalah Dana Hibah Pemerintah yang penggunaan dan pertanggung jawabannya adalah dirinya, Dia segera meminta Ketua Yayasan untuk memberi tanda terima Dana, tetapi Sang Ketua Yayasan selalu mengelak dengan barbagai alasan. Karena Dia selalu mendesak Ketua untuk member i  tanda terima  penyerahan Dana tersebut akhirnya diakhir tahun ajaran 2013 Dia dipecat Ketua yayasan dari Jabatan Kasek.
    Selanjutnya menurut RS, Dia sangat kuatir kalau BPK datang untuk mengaudit penggunaan Dana tersebut karena Dia yang akan dipanggil nantinya dan kemungkinan besar akan ditangkap oleh aparat penegak hukum, jadi Dia merasa ketakutan,  Tetapi Dia merasa Aneh sampai sekarang para pengawas belum pernah memanggilnya, dan Dia menduga para pengawas Dana tersebut sudah disuap Ketua yayasan ini makanya tidak ada pemeriksaan atau pemanggilan Kepadanya.
    Ketika masalah ini dikonfirmasi kepada Ketua Yayasan melalui  surat konfirmasi 25 April 2014 yang lalu, Senin 28 April 2014 yang lalu salah satu pengurus yayasan mengundang media ini untuk klarifikasi, disana Media ini diterima dengan baik oleh Pengurus yayasan yaitu Bapak SIhar Butar-Butar.
    Pengurus yayasan yang mantan Kasek SMK Otomindo yang berbicara mewakili Ketua Yayasan, Pak Sihar membenarkan  pencairan Dana tersebut benar memang terjadi, tetapi karena setelah dicairkan  waktunya sudah sore lalu disimpan di Bank BRI cabang Kramat Jati untuk pengamanan Dana tetapi besoknya  dikembalikan lagi ke Bank DKI Cabang Otista ujarnya tanpa menunjukkan bukti pengembalian.
    Untuk  menguji pernyataan Pak Sihar bahwa benar sore  Dana tersebut di simpan di Bank BRI Cabang Kramat Jati, jumat  2 Mei 2014 yang lalu Kepala Cabang BRI Kramat Jati dikonfirmasi, disana media ini diterima Bapak Dedi yang mengaku sebagi Supervisi Operasional mengatakan bahwa mereka tidak bisa memberikan informasi tentang Nasabahnya, tetapi kalau ada Nasabah yang menyimpan Dana  Miliaran rupiah mereka harus mengisi formulir asal-usul Dana, dan itu dilaporkan ke PPATK untuk di analisa, dan beliau menambahkan bahwa mereka tidak pernah menerima nasabah lewat Jam 15.00 Wib. ( Jannus P/Parlin P)