Sabtu, 24/10/2015 15:07 WIB
Penulis: Tim Redaksi Eltrapost
Jakarta - Eltrapost,
DIRUT PT ADHI KARYA seharusnya malu apabila mengetahui ongkos pengiriman barang-barang proyeknya tidak dibayar oleh DIRUT Sub Kontraktornya, yakni; PT Bangun Bejana Baja ke Perusahaan Jasa Angkutan, walaupun yang mengorder adalah sub kontraktornya, tetapi barang yang dikirim adalah tetap barang PT ADHI KARYA.
Sebagai DIRUT BUMN seharusnya DIRUT PT ADHI KARYA ini menjadi lokomotif penggerak UKM – UKM agar sektor ekonomi masyarakat dapat berjalan dan berdaya guna, tetapi dalam masalah ini diduga Dirut BUMN ini bersama DIRUT PT BBB cara kerjanya telah menghancurkan Saya, ujar Dirut PT WANA JAYA TRANS memulai perbicangan.
Perusahaan Jasa Angkutan PT WANA JAYA TRANS mulai Januari sampai April 2015 mengangkut barang milik PT ADHI KARYA sebanyak lima kali order, yaitu dari PT ADHI KARYA Cilacap ke Workshop PT BANGUN BEJANA BAJA (BBB) – DADAP TANGERANG sebanyak tiga kali, dari Workshop PT BBB ke Site Puma Energy Palaran sekali order, dan terakhir pengiriman dari PT ADHI KARYA CILACAP tujuan PT BBB Sepatan Tangerang.
Order pengiriman yang diperoleh PT WANA JAYA TRANS tidak langsung dari PT ADHI KARYA melainkan dari PT BBB sebagai sub kontrak PT ADHI KARYA, dimana PT ADHI KARYA sedang mengerjakan salah satu proyek multi year PT PERTAMINA di daerah CILACAP, dan PT BBB sebagai salah satu sub kontrak yang ditunjuk PT ADHI KARYA mengerjakan proyek tersebut.
Perjanjian LISAN antara PT WANA JAYA TRANS dengan PT BBB adalah ongkos dibayar setelah barang diangkut sampai ke tujuan, dengan cara mengajukan invoice order pengiriman ke PT BBB, kemudian setelah dua minggu PT BBB membayar langsung ke PT WANA JAYA TRANS via rekening.
Tetapi sangat di Sayangkan sampai lima kali order dan invoice pengiriman barang telah dikirim seluruhnya PT BBB seperti Tuli dan Buta, karena tidak pernah membayar ongkos pengiriman barang, dan bila dihubungi melalui telepon PT BBB selalu mengelak membayar dengan berbagai alasan, salah satu alasannya mereka belum dibayar oleh PT ADHI KARYA.
Karena sampai Agustus belum dibayar, PT WANA JAYA TRANS dengan rutin mengirim email order penagihan ke PT BBB dengan permintaan agar seluruh ongkos pengiriman segera dibayarkan, tetapi tidak digubris, dan saat ditemui ke kantor PT BBB, JL Gading Kirana Raya Kelapa Gading Barat – Kelapa Gading Jakarta Utara, telpon; (021) 45841317 juga tidak ada pembayaran.
Terakhir pada awal oktober 2015 order penagihan dikirimkan, tetapi tetap tidak digubris PT BBB, kata Dirut PT WANA JAYA TRANS, Walister Nainggolan kepada Redaksi media ini, dimana Walister adalah Wartawan media ini, 4 Oktober 2015 yang lalu.
Mendapat informasi dari Walister, tim redaksi media ini memutuskan untuk mengkonfirmasikan masalah ini ke Pemilik Barang yaitu PT ADHI KARYA, karena penilaian TIM, PT BBB tidak membayar karena ada dugaan tagihan PT BBB mandek dari PT ADHI KARYA sesuai alasan yang disebut PT BBB saat dihubungi PT WANA JAYA TRANS.
Berdasarkan hal diatas pada 5 Oktober 2015 dilayangkan surat konfirmasi ke PT ADHI KARYA untuk memberitahukan barang mereka yang telah dikirim dari Januari sampai April belum dibayarkan oleh PT BBB ke PT WANA JAYA TRANS.
Setelah seminggu surat dikrim media ini men cek jawaban ke kantor PT ADHI KARYA, oleh penerima tamu dihubungkan ke sekretaris DIRUT, Ibu TuTi Via telepon, karena menurut penerima tamu, tidak boleh pers menemui pejabat secara langsung, adat PT ADHI KARYA harus melalui Telepon.
Dari perbincangan melalui telepon penerima tamu dengan telepon sekretaris DIRUT yang bernama Tuti ini diperoleh jawaban akan dikonfirmasikan dulu dengan PT BBB, dan jawaban surat boleh ditanya melalui telepon, tetapi tidak boleh langsung ke nomornya harus ke operator dulu. ( RED: Sekretaris Presiden RI Nomor Teleponnya di ISTANA NEGARA boleh dihubungi wartawan secara langsung, tetapi nomor telepon Sekretaris Tukang Kontruksi dan Tukang Batu ini, di Gaji dari uang rakyat tidak boleh dihubungi, padahal telepon dan biaya pulsanya tidak dibayar dari duit TuTi, Heybat bukan?).
Kamis 15 Oktober 2015 Sekretaris DIRUT ini dihubungi melalui telepon, oleh penerima telepon dihubungkan tetapi tidak ada jawaban, sekitar jam 10 Wib, sekitar 11,00 Wib di konfirmasi ke Meneger Keuangan PT BBB, tentang PT BBB tidak bersedia membayar ongkos pengiriman karena PT ADHI KARYA tidak membayar mereka, oleh Meneger ini menjawab; Insya ALLah, minggu depan akan dibayar sebagian. ( Red; Sampai berita diturunkan tidak ada bayaran).
Karena sampai selasa siang tidak ada pembayaran, sekitar jam 11.00 WIB, Sekretaris Dirut dihubungi untuk menanyakan jawaban DIRUT, tetapi sekretaris ini tidak dapat dihubungi, melainkan dijawab seorang yang mengaku salah satu Meneger, dimana Dia mengaku tidak membaca surat media ini saat ditanya, lalu Manager yang mengaku lulusan SD ini berbalik menjadi wartawan, berusaha dengan caranya ingin mewawancarai media ini, karena Dia dinilai orang aneh, diminta agar menghubungkan telepon ke DIRUT, tetapi Dia tidak bersedia, malahan menyambungkan telepon ke Sekuriti.
Tanggapan Masyarakat
Hebat – Hebat, DIRUT PT Bangun Bejana Baja dan PT ADHI KARYA adalah Dirut hebat yang diduga RAJA TEGA Penghancurkan UKM, dengan cara tidak membayar ongkos pengiriman barangnya melebihi Gaji Presiden RI per bulan, biar sepak terjang mereka semakin mantap, melaui media ini diminta kepada Presiden JOKO Widodo, agar mengangkat kedua DIRUT ini menjadi MENTERI PENGHANCUR KEMISKINAN DAN UKM, ujar Ketua LSM PPPN – RI, Kamis 22 Oktober 2015 disuatu tempat di Jakarta Timur.
“DIRUT PT ADHI KARYA BERSAMA PT BANGUN BEJANA BAJA DIDUGA DIRUT RAJA TEGA PENGHANCUR UKM”?

DIRUT PT ADHI KARYA seharusnya malu apabila mengetahui ongkos pengiriman barang-barang proyeknya tidak dibayar oleh DIRUT Sub Kontraktornya, yakni; PT Bangun Bejana Baja ke Perusahaan Jasa Angkutan, walaupun yang mengorder adalah sub kontraktornya, tetapi barang yang dikirim adalah tetap barang PT ADHI KARYA.
Sebagai DIRUT BUMN seharusnya DIRUT PT ADHI KARYA ini menjadi lokomotif penggerak UKM – UKM agar sektor ekonomi masyarakat dapat berjalan dan berdaya guna, tetapi dalam masalah ini diduga Dirut BUMN ini bersama DIRUT PT BBB cara kerjanya telah menghancurkan Saya, ujar Dirut PT WANA JAYA TRANS memulai perbicangan.
Perusahaan Jasa Angkutan PT WANA JAYA TRANS mulai Januari sampai April 2015 mengangkut barang milik PT ADHI KARYA sebanyak lima kali order, yaitu dari PT ADHI KARYA Cilacap ke Workshop PT BANGUN BEJANA BAJA (BBB) – DADAP TANGERANG sebanyak tiga kali, dari Workshop PT BBB ke Site Puma Energy Palaran sekali order, dan terakhir pengiriman dari PT ADHI KARYA CILACAP tujuan PT BBB Sepatan Tangerang.
Order pengiriman yang diperoleh PT WANA JAYA TRANS tidak langsung dari PT ADHI KARYA melainkan dari PT BBB sebagai sub kontrak PT ADHI KARYA, dimana PT ADHI KARYA sedang mengerjakan salah satu proyek multi year PT PERTAMINA di daerah CILACAP, dan PT BBB sebagai salah satu sub kontrak yang ditunjuk PT ADHI KARYA mengerjakan proyek tersebut.
Perjanjian LISAN antara PT WANA JAYA TRANS dengan PT BBB adalah ongkos dibayar setelah barang diangkut sampai ke tujuan, dengan cara mengajukan invoice order pengiriman ke PT BBB, kemudian setelah dua minggu PT BBB membayar langsung ke PT WANA JAYA TRANS via rekening.
Tetapi sangat di Sayangkan sampai lima kali order dan invoice pengiriman barang telah dikirim seluruhnya PT BBB seperti Tuli dan Buta, karena tidak pernah membayar ongkos pengiriman barang, dan bila dihubungi melalui telepon PT BBB selalu mengelak membayar dengan berbagai alasan, salah satu alasannya mereka belum dibayar oleh PT ADHI KARYA.
Karena sampai Agustus belum dibayar, PT WANA JAYA TRANS dengan rutin mengirim email order penagihan ke PT BBB dengan permintaan agar seluruh ongkos pengiriman segera dibayarkan, tetapi tidak digubris, dan saat ditemui ke kantor PT BBB, JL Gading Kirana Raya Kelapa Gading Barat – Kelapa Gading Jakarta Utara, telpon; (021) 45841317 juga tidak ada pembayaran.
Terakhir pada awal oktober 2015 order penagihan dikirimkan, tetapi tetap tidak digubris PT BBB, kata Dirut PT WANA JAYA TRANS, Walister Nainggolan kepada Redaksi media ini, dimana Walister adalah Wartawan media ini, 4 Oktober 2015 yang lalu.
Mendapat informasi dari Walister, tim redaksi media ini memutuskan untuk mengkonfirmasikan masalah ini ke Pemilik Barang yaitu PT ADHI KARYA, karena penilaian TIM, PT BBB tidak membayar karena ada dugaan tagihan PT BBB mandek dari PT ADHI KARYA sesuai alasan yang disebut PT BBB saat dihubungi PT WANA JAYA TRANS.
Berdasarkan hal diatas pada 5 Oktober 2015 dilayangkan surat konfirmasi ke PT ADHI KARYA untuk memberitahukan barang mereka yang telah dikirim dari Januari sampai April belum dibayarkan oleh PT BBB ke PT WANA JAYA TRANS.
Setelah seminggu surat dikrim media ini men cek jawaban ke kantor PT ADHI KARYA, oleh penerima tamu dihubungkan ke sekretaris DIRUT, Ibu TuTi Via telepon, karena menurut penerima tamu, tidak boleh pers menemui pejabat secara langsung, adat PT ADHI KARYA harus melalui Telepon.
Dari perbincangan melalui telepon penerima tamu dengan telepon sekretaris DIRUT yang bernama Tuti ini diperoleh jawaban akan dikonfirmasikan dulu dengan PT BBB, dan jawaban surat boleh ditanya melalui telepon, tetapi tidak boleh langsung ke nomornya harus ke operator dulu. ( RED: Sekretaris Presiden RI Nomor Teleponnya di ISTANA NEGARA boleh dihubungi wartawan secara langsung, tetapi nomor telepon Sekretaris Tukang Kontruksi dan Tukang Batu ini, di Gaji dari uang rakyat tidak boleh dihubungi, padahal telepon dan biaya pulsanya tidak dibayar dari duit TuTi, Heybat bukan?).
Kamis 15 Oktober 2015 Sekretaris DIRUT ini dihubungi melalui telepon, oleh penerima telepon dihubungkan tetapi tidak ada jawaban, sekitar jam 10 Wib, sekitar 11,00 Wib di konfirmasi ke Meneger Keuangan PT BBB, tentang PT BBB tidak bersedia membayar ongkos pengiriman karena PT ADHI KARYA tidak membayar mereka, oleh Meneger ini menjawab; Insya ALLah, minggu depan akan dibayar sebagian. ( Red; Sampai berita diturunkan tidak ada bayaran).
Karena sampai selasa siang tidak ada pembayaran, sekitar jam 11.00 WIB, Sekretaris Dirut dihubungi untuk menanyakan jawaban DIRUT, tetapi sekretaris ini tidak dapat dihubungi, melainkan dijawab seorang yang mengaku salah satu Meneger, dimana Dia mengaku tidak membaca surat media ini saat ditanya, lalu Manager yang mengaku lulusan SD ini berbalik menjadi wartawan, berusaha dengan caranya ingin mewawancarai media ini, karena Dia dinilai orang aneh, diminta agar menghubungkan telepon ke DIRUT, tetapi Dia tidak bersedia, malahan menyambungkan telepon ke Sekuriti.
Tanggapan Masyarakat
Hebat – Hebat, DIRUT PT Bangun Bejana Baja dan PT ADHI KARYA adalah Dirut hebat yang diduga RAJA TEGA Penghancurkan UKM, dengan cara tidak membayar ongkos pengiriman barangnya melebihi Gaji Presiden RI per bulan, biar sepak terjang mereka semakin mantap, melaui media ini diminta kepada Presiden JOKO Widodo, agar mengangkat kedua DIRUT ini menjadi MENTERI PENGHANCUR KEMISKINAN DAN UKM, ujar Ketua LSM PPPN – RI, Kamis 22 Oktober 2015 disuatu tempat di Jakarta Timur.