Sabtu, 14/11/2015 16:31 WIB

ICW kritik penunjukan Jamintel baru

Penulis: Tim Red Eltrapost
Jakarta - Eltrapost,  - Jabatan internal di Kejaksaan Agung (Kejagung) akan dirombak pada Jumat (30/10) besok. Presiden Joko Widodo pun merestui nama-nama tersebut yang sebelumnya diusulkan Jaksa Agung HM Prasetyo. Sayangnya, sejumlah nama tersebut dinilai tidak kapabel dan berkualitas yang dipilih politisi Nasdem tersebut.

Sejumlah pejabat eselon I yang akan di rotasi adalah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus yang dijabat Arminsyah, Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara dijabat Bambang Setya Wahyudi, Jaksa Agung Muda Pidana Umum diduduki Noor Rochmad,Jaksa Agung Muda Pengawasan Widyopramono dan Jaksa Agung Muda Intelejen dijabat Adi Toegarisman.

Menurut Koordinator Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri, penempatan Adi sebagai Jamintel kurang tepat. Pasalnya, track record Adi selama menjabat Kejati DKI dianggap kurang mumpuni.

"Catatan ICW, banyak kasus yang ditangani Kejati DKI mangkrak. Belum lagi uang pengganti kerugian negara yang belum diselesaikan. Tunggakan kasus juga masih banyak," kata Febri di Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Febri menilai, Kejagung dalam melakukan fit and proper test pejabat eselon I tidak transparan. "Harusnya publik diinformasikan bahwa ada beberapa calon yang akan dirotasi. Sebutkan nama-namanya dan kriteria apa saja yang dapat menduduki eselon I. Kalau proses seleksi dilakukan tertutup, dikhawatirkan ada jual beli jabatan," paparnya.

Dari catatan ICW, dalam dua tahun belakangan ini, Kejati DKI Jakarta dianggap gagal mengungkap kasus-kasus besar. Oleh karenanya, tidak tepat Jaksa Agung menempatkan Adi Toegarisman sebagai Jamintel.

"Inilah kekeliruan Presiden Joko Widodo yang asal tandatangan Keppres tanpa menelusuri kinerja dan track record para JAM itu ujarnya.( Sumber; Merdeka.com)