Kemenag minta dai sampaikan pesan sejuk saat tahun politik

Kementerian Agama meminta para dai atau
penceramah agar menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan dan meneduhkan bagi
masyarakat pada musim kampanye politik.
"Kami sudah sampaikan kepada mereka untuk sekali lagi menyampaikan
pesan-pesan keagamaan yang mencerahkan yang meneduhkan, yang tidak berpotensi
menimbulkan konflik, tidak berpotensi menimbulkan perpecahan horizontal,"
ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu 3/1/2024 yang
lalu.
Kamaruddin mengatakan Kemenag kini telah memiliki lembaga yang mewadahi para
dai yang dinamai Majelis Dai Kebangsaan (MDK). Majelis dai tersebut telah
beranggotakan sekitar 12 ribu penceramah dan tersebar di seluruh pelosok
Indonesia.
Ada tiga poin yang menjadi peta jalan MDK, pertama dakwah menyasar masyarakat
perkotaan. Ia menyebut pengurus dan anggota MDK hendaknya memiliki strategi
khusus dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat perkotaan yang dinamis.
Kedua, dakwah akan menyasar anak muda. Ia menyebutkan, generasi muda yang
terdiri dari generasi milenial dan Z ini berjumlah 52 persen dari total
penduduk Indonesia.
Terakhir, para dai juga harus menyampaikan ceramah secara progresif dengan
tidak berkutat pada tema ritual semata. Menurutnya, tanpa meninggalkan tema
ritual, masyarakat harus diberikan pencerahan berbagai isu kekinian dengan
pendekatan agama.
Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar mengatakan para dai, khususnya yang
tergabung dalam MDK, harus menjadikan agama sebagai instrumen perekat sosial.
Para dari, kata dia, memang memiliki pandangan politik yang berbeda-beda dan
hal tersebut merupakan hak mereka. Namun saat mengisi ruang-ruang majelis
keagamaan, mereka harus menyampaikan keteduhan.
"Itu pesan yang terus-menerus kita sampaikan agar mereka tetap netral.
Soalnya di masyarakat itu juga terjadi kombinasi (pandangan politik),"
kata dia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tantangan dai
dan penceramah agama ke depan sangat kompleks di tengah kehidupan umat
beragama.
Menag berharap MDK sebagai organisasi dan mitra pemerintah dapat memberikan
sumbangsih pemikiran untuk bergerak bersama merawat kebhinnekaan, menciptakan
harmoni, dan membangun moderasi dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan
bernegara. (Humas Depag/Tim Red)