Minggu, 12/06/2016 19:59 WIB
Penulis: Eltrapost
Tangerang - Banten - Eltrapost,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama proyek PLTU Lontar 1 x 315 megawatt (MW). Jokowi mengatakan, dalam sepekan ini pemerintah akan fokus pada proyek listrik.
“Mau konsentrasi ke listrik, ke listrik. Karena kalau enggak kita kawal betul, enggak lihat ke lapangan betul, proyek 35.000 megawatt tidak tercapai. 35.000 megawatt itu bukan target, tapi kebutuhan,” ujar Jokowi, di lokasi proyek PLTU Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/6/2016).
Untuk kebutuhan Pulau Jawa saja, pada 2019 diprediksi sebesar 21.000 MW. Sehingga jika target itu tak terpenuhi, maka pasokan listrik akan terganggu.
“Kalau itu enggak ketemu bisa nantinya di provinsi-provinsi keadaannya sama, byar pet, byar pet,” sebut Jokowi.
Menurut Jokowi proyek listrik tak harus 100% oleh PLN. Jokowi mempersilakan investor swasta untuk masuk jika memang mampu.
“Yang PLN ada yang bisa cepat dengan mobile power plan, tapi ada juga yang seperti ini PLTU yang makan waktu 4 tahun. Makanya tadi saya minta ke Dirut (PLN) agak dipercepat paling tidak 6 bulan, karena di Jawa butuh paling tidak 21.000 MW pada 2019. Kalau enggak diawasi ke lapangan terus bisa meleset,” kata Jokowi.
Proyek pembangunan listrik ini tak akan dipisahkan antara untuk kebutuhan permukiman dengan industri. Keduanya sama-sama menjadi sorotan oleh pemerintah.( Tim Red)
Presiden Joko Widodo Melakukan Pemancangan Tiang Proyek PLTU Lontar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama proyek PLTU Lontar 1 x 315 megawatt (MW). Jokowi mengatakan, dalam sepekan ini pemerintah akan fokus pada proyek listrik.
“Mau konsentrasi ke listrik, ke listrik. Karena kalau enggak kita kawal betul, enggak lihat ke lapangan betul, proyek 35.000 megawatt tidak tercapai. 35.000 megawatt itu bukan target, tapi kebutuhan,” ujar Jokowi, di lokasi proyek PLTU Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/6/2016).
Untuk kebutuhan Pulau Jawa saja, pada 2019 diprediksi sebesar 21.000 MW. Sehingga jika target itu tak terpenuhi, maka pasokan listrik akan terganggu.
“Kalau itu enggak ketemu bisa nantinya di provinsi-provinsi keadaannya sama, byar pet, byar pet,” sebut Jokowi.
Menurut Jokowi proyek listrik tak harus 100% oleh PLN. Jokowi mempersilakan investor swasta untuk masuk jika memang mampu.
“Yang PLN ada yang bisa cepat dengan mobile power plan, tapi ada juga yang seperti ini PLTU yang makan waktu 4 tahun. Makanya tadi saya minta ke Dirut (PLN) agak dipercepat paling tidak 6 bulan, karena di Jawa butuh paling tidak 21.000 MW pada 2019. Kalau enggak diawasi ke lapangan terus bisa meleset,” kata Jokowi.
Proyek pembangunan listrik ini tak akan dipisahkan antara untuk kebutuhan permukiman dengan industri. Keduanya sama-sama menjadi sorotan oleh pemerintah.( Tim Red)