Selasa, 08/09/2015 10:34 WIB
Penulis: Drs Jannus Panjaitan/ Pemred
Jakarta - Eltrapost,
Badan Periksaan Keuangan Wilayah Provinsi DKI Jakarta diminta agar segera mengaudit PGI Wilayah Jakarta dan PPKS PGI tentang penerimaan dana hibah tahun anggaran 2013 dan 2014 dari Pemrov DKI Jakarta karena diduga bermasalah serius.
Pada tahun anggaran 2013 PGI wilayah Jakarta telah menerima dana hibah sebesar Rp 150.000.000,00 ( Seratus lima puluh juta rupiah rupiah) dan pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp 450.000.000,00 ( Empat ratus lima puluh juta rupiah ), dimana alamat kantornya Jl Kayu Jati III no 2, Rawamangun, Jakarta Timur.
Tetapi sangat disayangkan saat media ini, Juni 2015 yang lalu, menelusuri keberadaan alamat PGI Wilayah Jakarta ini, kantor tersebut tidak ditemukan keberadaannya seperti dialamat dokumen penerima hibah, di tempat tersebut hanya ditemukan Bangunan yang terbengkalai pembangunannya, dan menurut informasi orang-orang sekitar bangunan itu sudah terbengkelai selama 3-4 tahun.
Sedangkan PPKS PGI yang beralamat di JL Kayu Jati III/5 pada tahun anggaran 2014 menerima dana hibah sebesar Rp 1.190.281.000,00 (Satu Miliar seratus Sembilan puluh juta rupiah), tetapi saat dikonfirmasi ke kantornya, Saat dikonfirmasi ke kantornya 24 Juni 2015 yang lalu, staf kantor, Nira Yanti Sirait mengatakan tidak ada Dana Hibah tahun anggaran 2014 yang masuk ke rekening yayasannya.
Selanjutnya Nira mengatakan, kepengurusan yang mengajukan Dana tersebut pada tahun 2013 adalah pengurus sebelumnya, kepengurusan sekarang tidak mengetahui secara persis tentang Dana hibah itu, tetapi dari informasi yang beredar dikalangan internal, sebenarnya Gubernur dan DPRD telah tanda tangan tanda setuju, tetapi entah kenapa Dananya tidak cair-cair.
Dari hasil konfirmasi ke Biro pendidikan, diperoleh keterangan dari Kabag dan staf Biro Pendidikan dan Mental, Dana cair apabila ada dilakukan survei tempat beberapa kali ke alamat penerima, sedangkan jika tidak ada survei ke alamat penerima dana hibah, dananya tidak diturunkan.
Survei ke alamat penerima dilakukan sekitar Desember 2013 dan Januari 2014, kemudian survey kedua sebelum Dana dicairkan ke rekening penerima sebelum Juni 2014, dan seluruh penerima Dana hibah untuk tahun anggaran 2014 diajukan sekitar Juni-Juli 2014.
Hibah Tahun Anggaran 2015 Telah diturunkan Ke PPKS PGI
Pada tahun anggaran 2015 hibah ke PPKS PGI telah disalurkan Pemrov DKI Jakarta sekitar Juni tahun 2015, tetapi Dananya kurang dari Limaratus juta rupiah, dan kegiatannya telah selesai sekitar Juli 2015 yang lalu ujar Staf Nira Yanti Sirait saat ditemui dikantornya jumat 4 September 2015 yang lalu.
Tetapi tentang detail penggunaannya tidak bisa dijelaskan karenaitu urusan para pengurus lembaga, saat ditanya apakah penerimaan dan penggunaan Dana tersebut ada diumumkan di Papan pengumuman agar dapat di akses masyarakat, Staf ini menjawab tidak ada, karena mereka hanya akan member laporan ke Pemberi saja.
Ketika dikonfirmasi kepada ketua LSM PPPN - RI (Pemantau Pengawas Penyelenggara Negara), Ganda Tampubolon, yang beralamat di Jl TB SImatupang ini, mengatakan, agar jelas permasalahan dan dugaan – dugaan adanya ketidakberesan penerimaan dan penggunaan Dana hibah ini sudah sewajarnya BPK Wilayah Prov DKI Jakarta melakukan audit dengan tujuan tertentu.
Selanjutnya Ganda berkata, ada yang sangat lucu tentang PGI Wilayah Prov DKI Jakarta yang mendapat Dana Hibah dari Pemrov DKI Jakarta hanya bermodalkan kantor yang bangunanya sudah terbengkalai selama kurang lebih tiga tahun dari sekarang,
Agar masalah ini menjadi tren Saya membuat syair lagu, yang dinyanyikan seperti lagu anak-anak, Ada Nyamuk di Rumahku; dimana Syairnya sebagai berikut ; Ada Penerima hibah di Jakarta, yang bernama PGI Jakarta, alamat Jakarta Timur, dapat dana hibah, dua tahun berturut – turut, dengan Duit ratusan juta rupiah, tetapi kantornya tidak ditemukan dialamat penerima, yang ditemukan bangunan yang terbengkali bertahun-tahun, penghuni bangunannya tidat kelihatan, dengan mata biasa, tapi anehnya dapat bantuan dana untuk kegiatan kantornya, ujarnya mengakhiri, Jumat 4 September 2015 yang lalu.
BPK WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA DIMINTA AGAR SEGERA MENGAUDIT PGI WILAYAH JAKARTA DAN PPKS PGI

Badan Periksaan Keuangan Wilayah Provinsi DKI Jakarta diminta agar segera mengaudit PGI Wilayah Jakarta dan PPKS PGI tentang penerimaan dana hibah tahun anggaran 2013 dan 2014 dari Pemrov DKI Jakarta karena diduga bermasalah serius.
Pada tahun anggaran 2013 PGI wilayah Jakarta telah menerima dana hibah sebesar Rp 150.000.000,00 ( Seratus lima puluh juta rupiah rupiah) dan pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp 450.000.000,00 ( Empat ratus lima puluh juta rupiah ), dimana alamat kantornya Jl Kayu Jati III no 2, Rawamangun, Jakarta Timur.
Tetapi sangat disayangkan saat media ini, Juni 2015 yang lalu, menelusuri keberadaan alamat PGI Wilayah Jakarta ini, kantor tersebut tidak ditemukan keberadaannya seperti dialamat dokumen penerima hibah, di tempat tersebut hanya ditemukan Bangunan yang terbengkalai pembangunannya, dan menurut informasi orang-orang sekitar bangunan itu sudah terbengkelai selama 3-4 tahun.
Sedangkan PPKS PGI yang beralamat di JL Kayu Jati III/5 pada tahun anggaran 2014 menerima dana hibah sebesar Rp 1.190.281.000,00 (Satu Miliar seratus Sembilan puluh juta rupiah), tetapi saat dikonfirmasi ke kantornya, Saat dikonfirmasi ke kantornya 24 Juni 2015 yang lalu, staf kantor, Nira Yanti Sirait mengatakan tidak ada Dana Hibah tahun anggaran 2014 yang masuk ke rekening yayasannya.
Selanjutnya Nira mengatakan, kepengurusan yang mengajukan Dana tersebut pada tahun 2013 adalah pengurus sebelumnya, kepengurusan sekarang tidak mengetahui secara persis tentang Dana hibah itu, tetapi dari informasi yang beredar dikalangan internal, sebenarnya Gubernur dan DPRD telah tanda tangan tanda setuju, tetapi entah kenapa Dananya tidak cair-cair.
Dari hasil konfirmasi ke Biro pendidikan, diperoleh keterangan dari Kabag dan staf Biro Pendidikan dan Mental, Dana cair apabila ada dilakukan survei tempat beberapa kali ke alamat penerima, sedangkan jika tidak ada survei ke alamat penerima dana hibah, dananya tidak diturunkan.
Survei ke alamat penerima dilakukan sekitar Desember 2013 dan Januari 2014, kemudian survey kedua sebelum Dana dicairkan ke rekening penerima sebelum Juni 2014, dan seluruh penerima Dana hibah untuk tahun anggaran 2014 diajukan sekitar Juni-Juli 2014.
Hibah Tahun Anggaran 2015 Telah diturunkan Ke PPKS PGI
Pada tahun anggaran 2015 hibah ke PPKS PGI telah disalurkan Pemrov DKI Jakarta sekitar Juni tahun 2015, tetapi Dananya kurang dari Limaratus juta rupiah, dan kegiatannya telah selesai sekitar Juli 2015 yang lalu ujar Staf Nira Yanti Sirait saat ditemui dikantornya jumat 4 September 2015 yang lalu.
Tetapi tentang detail penggunaannya tidak bisa dijelaskan karenaitu urusan para pengurus lembaga, saat ditanya apakah penerimaan dan penggunaan Dana tersebut ada diumumkan di Papan pengumuman agar dapat di akses masyarakat, Staf ini menjawab tidak ada, karena mereka hanya akan member laporan ke Pemberi saja.
Ketika dikonfirmasi kepada ketua LSM PPPN - RI (Pemantau Pengawas Penyelenggara Negara), Ganda Tampubolon, yang beralamat di Jl TB SImatupang ini, mengatakan, agar jelas permasalahan dan dugaan – dugaan adanya ketidakberesan penerimaan dan penggunaan Dana hibah ini sudah sewajarnya BPK Wilayah Prov DKI Jakarta melakukan audit dengan tujuan tertentu.
Selanjutnya Ganda berkata, ada yang sangat lucu tentang PGI Wilayah Prov DKI Jakarta yang mendapat Dana Hibah dari Pemrov DKI Jakarta hanya bermodalkan kantor yang bangunanya sudah terbengkalai selama kurang lebih tiga tahun dari sekarang,
Agar masalah ini menjadi tren Saya membuat syair lagu, yang dinyanyikan seperti lagu anak-anak, Ada Nyamuk di Rumahku; dimana Syairnya sebagai berikut ; Ada Penerima hibah di Jakarta, yang bernama PGI Jakarta, alamat Jakarta Timur, dapat dana hibah, dua tahun berturut – turut, dengan Duit ratusan juta rupiah, tetapi kantornya tidak ditemukan dialamat penerima, yang ditemukan bangunan yang terbengkali bertahun-tahun, penghuni bangunannya tidat kelihatan, dengan mata biasa, tapi anehnya dapat bantuan dana untuk kegiatan kantornya, ujarnya mengakhiri, Jumat 4 September 2015 yang lalu.