Selasa, 30/11/2021 19:02 WIB

GAUNG LITERASI SMA NEGERI 62 JAKARTA TIMUR MEMBERI HARAPAN LAHIRNYA PARA PUJANGGA MUDA

Penulis: Drs Jannus Panjaitan/ Pemred
Jakarta - Eltrapost,

Di SebelAh Timur Jakarta Raya,  dibelakang Kantor Camat Kramat Jati Jakarta Timur ada Sekolah yang tersembunyi dan tidak banyak dilihat masyarakat Jakarta berdirilah disana SMA NEGERI 62 JAKARTA TIMUR.

    Walapun tersembunyi siswa –siswa semangat belajar untuk mengembangkan diri untuk mencapai cita dan gita demi masa depan yang cemerlang, dan dari sekolah ini sudah banyak alumninya yang berhasil mengabdikan dirinya diberbagai instansi Pemerintah dan Swasta di berbagai tempat.

    Salah satu yang membuat nama Sekolah ini membungbung tinggi di Provinsi DKI Jakarta adalah gerakan LITERASI yang telah berhasil menumbuhkan minat baca dan menulis yang tinggi dikalangan para siswanya, program ini dimulai sejak tahun 2019 yang lalu, dan sampai sekarang terus berkesinambungan, hasilnya para siswa sekolah ini telah melahirkan dimana  300 buku karya para siswa, dan dipajangkan di Rak Buku Sekolah dengan nama “Karya-Karya Siswa-Siswa SMA NEGERI 62 JAKARTA”.

    Sejak digaungkan gerakan Literasi ini, pihak Sekolah membentuk Tim Gerakan Literasi Sekolah (GLS), dimana GLS ini mengacu dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan pada tahun 2015 oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan (Red; Pak Anies sekarang telah menjadi Gubernur Pemrov DKI Jakarta).

 
   Tim GLS ini mendapat tugas mensosialisasikan dan mengembangkan gerakan membaca dan menulis kepada para siswa-siswa secara masif dan berkesinambungan, tim GLS ini adalah para Guru di pimpin seorang Ibu Guru jurasan Bahasa Indonesia bergelar Doktor (S3), setelah  tim ini bergerak aktif gerakan literasi di Sekolah ini berkembang pesat.

    Kepada para siswa mulai dari Kelas 10, Kelas 11, dan Kelas 12 dirangsang dan di sosialisasikan agar rajin membaca berbagai buku yang diminatinya di perpustakaan Sekolah dan buku-buku yang disukai dari berbagai sumber, dimana dari berbagai buku itu harus ada rangkuman yang dibuat, dan diharapkan agar seorang murid jika telah lulus atau meninggalkan sekolah ini harus meninggalkan karya, yakni, membuat satu buku.

    Jadi motto tidak tertulis di setiap benak siswa-siswa di SMA NEG 62 JAKARTA ini telah tertanam, Tidak akan pergi dengan senang dan bangga dari Sekolah ini sebelum menghasilkan Karya-karya tulis yang akan dipajangkan ditempat Rak Buku karya-karya siswa SMA NEGERI 62 JAKARTA.

    Sejak program ini dicanangkan secara masif dan kontinu, murid-murid sekolah ini telah berhasil menghasilkan ratusan karya yang dibuat dalam buku, dimana isi buku itu lahir dari rangkuman dari buku-buku yang dibaca,  jadi hasilnya sampai sore bahkan sampai jam 19.00 wib masih banyak murid di sekolah ini masih asik membaca dan menulis.

    Sejalan berjalannya waktu, kreativitas-kreativitas siswa-siswa ini semakin berkembang signifikan, pada tahun 2020 ada salah satu karya siswa yang telah diterbitkan salah satu penerbit, dan mendapat sambutan hangat dikalangan pendidik dan masyarakat, nama siswa itu Risyantia, dengan judul karya PRODOGI dan BELATI KUNO, saat ini telah dibuat dalam dua bahasa.

     Karya Risyanti ini telah dibedah di Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat kegiatan Gebyar dan Kreatifitas Siswa SMA DKI Jakarta, dan mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepal Dinas Provinsi DKI Jakarta dan Guru-Guru Bahasa yang hadir saat itu.

    Keberhasilan Risyantia yang berhasil menorehkan tinta emas di gebyar kreatisfitas  SMA se DKI Jakarta membuat nama SMA N 62 Jakarta melambung tinggi dari tempat tersembunyi di Kantor Dinas Pendidikan Jakarta, hasilnya memacu semangat  para siswa di sekolah ini semakin bergairah membaca dan menulis, salah satu murid yang terpacu untuk berkarya adalah Maulana, dimana generasi muda harapan Bangsa ini telah berhasil menerbitkan 4 buku dalam bentuk antologi.

    Selanjutnya Kepala Sekolah SMA Negeri 62 Jakarta R Siregar mengatakan harapannya,  dari Tempat tersembunyi nan sunyi dibelakang Kantor Camat Kramat Jati, kaya-karya siswa SMA Negeri 62 Jakarta Timur akan melambung melewati gedung-gedung nan tinggi, gunung-gunung nantinggi serta lautan yang luas untuk memperkenalkan diri di tengah-tengah masyarakat melalui media-media social, baik media arus utama maupun media-media social pribadi, ujarnya mengakhiri perbincangan di awal November 2021 yang lalu, dimana Pak Kasek ini didampingi salah satu guru Ibu Mariam Purba, SPd. (Jannus P)